Jumat, 29 Agustus 2008

Yahudi dan Invasinya

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Invasi yahudi ke dunia Islam sebenarnya tidak terbatas pada bentuk serangan militer saja. Namun yang lebih parah adalah serangan dalam bentuk pemikiran. Para ulama sering menyebut dengan istilah Perang Pemikiran (Al-Ghazw Al-Fikri).
Negara yang diserang oleh Yahudi secara militer sangat terbatas jumlahnya. Mungki hanya Palestina saja. Selebihnya, yahudi menggunakan kekuatan angkatan bersenjata lain, misalnya Inggris, Amerika atau bahkan atas nama pasukan perdamaian PBB.
Toh, semua negara adidaya dan lembaga internesional itu juga di bawah pengaruh dan kemauan yahudi. Negara-negara seperti Iraq, Iran, Afghanistan, Libanon, Sudan, dan beberapa negeri lain adalah contoh invasi yahudi yang meminjam tangan sekutunya.
Dan sebenarnya, kekacauan dan terorisme dunia yang selama ini dituduhkan kepada umat Islam, tidak lain adalah skenario yahudi. Fakta di lapangan semakin hari semakin tidak bisa dipungkiri. Bahkan pengeboman WTC di Amerika, justru didalangi oleh yahudi. Meski pemerintah AS tidak pernah mau mengakuinya. Termasuk bom-bom yang meledak di negeri ini, meski dilakukan oleh orang yang agamanya kebetulan Islam, tetapi tokoh cerdas di belakangnya sulit untuk ditepis bahwa mereka adalah agen-agen yahudi.
Maka boleh dibilang bahwa nyaris semua negara di dunia ini telah menjadi korban invasi yahudi. Tidak terkecuali Amerika dan negara adidaya yang lain.
Bentuk-bentuk Invasi
Selain dalam bentuk militer, invasi yahudi kepada dunia Islam, bahkan seluruh umat manusia, antara lain:
Menguasai dan sangat menentukan kekuatan politik negara adidaya dunia, termasuk Amerika dan Inggris. Bahkan boeh dibilang kedua negara ini dikuasai dan didirikan oleh konspirasi yahudi internasional.
Menguasai keuangan (finance) semua negara di dunia, termasuk bank dunia (world bank).
Menguasai dan mengeksplorasi semua bentuk kekayaan alam dunia, seperti minyak bumi, uraniaum, emas dan lainnya, lewat berbagai perusahaan multinasional dan kebijakan free market.
Menguasai industri vital seperti persenjataan, makanan, pertanian, otomotif, teknologi informasi, film, hiburandan lainnya.
Menyebarkan propaganda anti agama dan anti tuhan. Munculnya komuniasme di Uni Sovyet dan RRC dimotori oleh yahudi.
Menyebarkan liberalisme agama (semua agama sama saja) yang di Indonesia tumbuh dengan suburnya lewat Jaringan 'Islam' Liberal (JIL), berbagai perguruan tinggi Islamdan oknum-oknum di Departemen Agama.
Mengekspor paham permisifisme (serba boleh), kebejadan moral (hedonisme) seperti homoseksual, lesbianisme, free sex buat anak-anak dan seterusnya.
Menguasai semua kantor berita dunia, seperti CNN, Reurters, Fox dan nyaris hampir semua jaringan televisi dunia.
Membuat organisasi profesional untuk menjerat para tokoh nasional, milyuner, selebriti, usahawan bahkan para kiyai. Di antaranya Rotary Club dan Lions Club.
Sesungguhnya terlalu banyak fakta invasi yahudi ke dunia internasional dan nasional ini, dengan disadari atau tidak. Tetapi benang merahnya mudah dilihat, kalau kita sedikit lebih teliti. Maka kalangan yang menampik adanya konspirasi sesungguhnya sedikti banyak sudah termakan dengan opini yang dibentuk para tokoh yahudi.
Latar Belakang dan Motivasi
Mungkin sebagian kita berpikir, kira-kira apa untungnya yahudi melakukan semua itu? Dan apa rugi buat kita kalau yahudi melakukannya? Bahkan tidak jarang ada di antara kita yang mempertanyakan, kalau yahudi bisa melakukan semua itu, kenapa kita harus sewot?
Kalau kita menengok sejarah yahudi, sesungguhnya mereka adalah kaum yang paling sial dan apes. Bahkan kitab suci Al-Quran Al-Karim berkali-kali mengutuk, melaknat dan menokohkan yahudi sebagai bangsa yang berbahaya dan bersalah.
Padahal dahulu mereka adalah kaum yang paling banyak menerima kitab suci dan paling banyak dikirimi nabi dan rasul. Dari 25 nabi dan rasul yang namanya tercantum di dalam Al-Quran, mayoritas adalah nabi dari keturunan yahudi. Musa, Isa, Zakaria, Daud, Sulaiman, Ya'qub, Yusuf alihimussalam adalah nabi berkebangsaan yahudi. Tetapi justru mereka adalah kaum yang paling sering dikutuk di dalam Al-Quran karena kedegilannyadan pembangkangan yang selalu terjadi.
Memang tidak semua orang yahudi begitu, sebagiannya ada yang beriman kepada para nabi dan menjadi orang shalih. Bahkan ketika datangnya nabi Muhammad SAW, sebagian dari mereka masuk Islam dan menjadi orang yang shalih.Namun kebanyakan mereka adalah para pelaku dosa, pengkhianat, pembangkang dan penjahat.
Secaar psikologis, sikap mereka adalah orang yang sakit hati. Dahulu mereka over estimate dan sombong. Sampai mereka sebagai bangsa terpilih oleh tuhan. Sya'bullahi Al-Mukhtar. Mereka merasa besar sendiri karena punya banyak nabi dan kitab suci. Tetapi mereka terkecoh ketika nabi terakhir justru tidak lahir dari bangsa mereka.
Rupanya sikap ini yang justru menjerumuskan mereka. Sikap mereka besar, sombong, angkuh, congkak, dan ingin diakui sebagai yang terbesar, malah menyeret mereka ke jurang laknat dan murka Allah SWT.
Secara filofis, hal yang sama juga dialami Iblis laknatullah. Bukankah dahulu dia tidak mau melakukan sujud penghormatan kepada Adam alaihissalam? Iblis merasa tidak perlu sujud kepada makhluq yang dianggapnya lebih rendah dari dirinya, lebih junior, dan dia merasa tidak selevel. Sikap inilah yang dibenci Allah, sehingga Iblis dikutuk dan diusir keluar dari surga.
Maka kutukan dari Allah SWT kepada para yahudi adalah dijadikan kemuliaan mereka menjadi kehinaan. Allah turunkan peceklik 7 tahun lamanya sehingga mereka jadi gelandangan dan mengungsi dari Palestina ke Mesir. Di Mesir, nasib mereka tidak lebih baik, karena para Fir'aun menjadikan mereka budak dan pekerja paksa, termasukuntuk mendirikan Piramid. Sampai ratusan tahun kemudian, Allah SWTmemberi kesempatan mereka untuk membebaskan diri dengan diutusnya nabi Musa kepada mereka.
Sayangnya kesempata itu tidak pernah mereka manfaatkan, justru mereka membangkan kepada Musa, malah minta dibuatkan berhala anak sapi. Maka sekali lagi Allah hukum dengan dibuat tersesat di padang pasir (Tiih) selama 40 tahun lamanya. Dan setiap kali mereka masuk ke suatu negeri, mereka akan mengalami penyiksaan dan perlakuan yang berat, sebagai hukuman atas sikap dan perilaku menyimpang mereka.
Yahudi Balas Dendam
Ada sementara pengamat menyimpulkan bahwa sikap yahudi hari ini yang seolah memusuhi umat manusia, adalah karena dendam mereka atas nasi buruk yang mereka terima. Persis dengan dndam Iblis kepada Adam dan keturunannya karena dilaknat Allah SWT.
Maka apapun yang bisa membuat manusia di dunia ini menjadi melarat, sakit dan terhina, pasti akan dilakukannya. Makanya, mereka berupaya menguasai dunia ini dengan berbagai bentuk invasinya.
Mungkin analisa ini tidak sepenuhnya benar, namun masuk akal juga. Sebab sakit hati yahudi ketika di Jerman dalam peristiwa Holocost, seringkali mereka angkat sendiri. Padahal peristiwa itu banyak disangsikan oleh sejarawan. Tetapi bahwa kaum yahudi selama ini terusir dari pergaulan dunia, karena sikap mereka yang degil, usil, penipu dan rentenir memang tidak bisa dipungkiri.
Bahkan di Spanyol ketika umat Islam terusir, kaum yahudi pun ikut diusir pula. Dan yang menampungnya khilafah Turki Usmani.
Mengapa Umat Islam Yang Dimusuhi?
Sejarah membuktikan bahwa satu-satunya ideologi dan agama yang besar di dunia ini adalah Islam. Islam adalah agama dan peradaaban yang pernah berkuasa paling lama di muka bumi. Tidak kurang dari 7 sampai 8 abad berturut-turut. Dan wilayah kekuasaannya paling luas, meliputi 3 benua besar, yaitu Asia, Eropa dan Afrika. Batas negeri Islam terbantang sepanjang garis khatulistiwa, dari Maroko di barat sampai Maroke di timur.
Mereka sangat yakin bahwa ancaman terbesar buat cita-cita mereka adalah kebangkitan Islam. Hanya Islam yang masih punya kemungkinan paling besar untuk kembali meraih kebangkitannya. Dan dahulu umat Islam memang pernah mengalahkan mereka di Khaibar, Madinah. Sehingga populitas yahudi habis terkikis dari sana.
Maka mereka sejak dini sudah menebar upaya penggembosan kebangkitan Islam. Dengan berbagai cara dan upaya, termasuk melancarkan Al-Ghazw Al-Fikri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar