Rabu, 30 Mei 2012

Tanda tanda kemunculan imam mahdi

Para ulama membagi Tanda-tanda Akhir Zaman menjadi dua. Ada Tanda-tanda Kecil dan ada Tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh. Alhamdulillah, Allah sayang sama umat manusia. Sehingga Allah datangkan tanda-tanda kecil dalam jumlah banyak sebelum datangnya tanda-tanda besar. Dengan demikian manusia diberi kesempatan cukup lama untuk merenung dan bertaubat sebelum tanda-tanda besar berdatangan.

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabishollallahu ’alaih wa sallamsudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusny Al-Mahdi ke muka bumi.

Dalam sebuah hadits Nabishollallahu ’alaih wa sallammengisyaratkan bahwa Al-Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.

(Abu Daud - 3733) "Sekiranya dunia ini tidak tersisa kecuali hanya sehari, Zaidah menyebutkan dalam haditsnya, "maka Allah akan memanjangkan hari itu, " kemudian mereka bersepakat -dalam menyebutkan lafadz- hingga Allah mengutus seorang laki-laki dariku, atau dari keluargaku; namanya mirip dengan namaku, dan nama bapaknya juga mirip dengan nama bapakku. Dalam hadits Fithr ditambahkan, "Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana kezhaliman dan kelaliman pernah memenuhinya."

Lelaki keturunan Nabi Muhammadshollallahu ’alaih wa sallamtersebut adalah Al-Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..! Al-Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammadshollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.

Al-Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Diktator) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia. Bila Allah mengizinkan Al-Mahdi untuk menang dalam berbagai perang yang dipimpinnya, maka pada akhirnya ia akan memimpin dengan pola kepemimpinan berideologi aqidah Tauhid, yaitu penghambaan manusia kepada Allah semata. Banyak ghazawat (perang) akan dipimpin Al-Mahdi. Dan –subhaanallah- Allah akan senantiasa menjanjikan kemenangan baginya.

(Ahmad - 1458) "Kalian akan memerangi Jazirah Arab kemudian Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Persia dan Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Romawi dan Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Dajjal dan Allah menaklukkannya untuk kalian." Nafi' berkata; Jabir berkata; "Dajjal tidak akan keluar sampai Romawi ditaklukkan."

Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Al-Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabishollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Al-Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.

(Ahmad - 10898) "Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al Mahdi, ia diutus kepada umatku ketika terjadi perselisihan dan kegoncangan di antara manusia, lalu bumi akan dipenuhi dengan keseimbangan dan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi oleh kejahatan dan kezhaliman. "

Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Al-Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Al-Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Al-Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Al-Mahdi.

(Abu Daud - 3737) "Akan terjadi perselisihan saat matinya khalifah, lalu seorang laki-laki (Al Mahdi) akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah. Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim). Lalu dikirimlah sepasukan dari penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh (Allah) di Al Baida, tempat antara Makkah dan Madinah."

Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya, negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. Wallahua’lam bish-showwab. Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Al-Mahdi di depan Ka’bah.

Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Al-Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabishollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut:

(Ibnu Majah - 4074) "Jika kalian melihatnya, maka berbaiatlah kepadanya walaupun sambil merangkak di atas salju, karena sesungguhnya dia adalah khalifah Allah Al Mahdi."

Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Al-Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Al-Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah) atau mut syahidan (mati syahid). Amin...



Mengapa Kita Membaca Al Qur'an Meskipun Tidak Tahu Satupun Artinya?


Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan / area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari. Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.
Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam.
Betapa Menakjubkannya Al-Qur'an, disaat kita membacanya mampu memberi perubahan yang dahsyat terhadap kita, apalagi jikalau kita memahami arti dan maknanya. Subhanallah.

Jumat, 18 Mei 2012

Fase Alam Barzakh

Anda baru saja melewati pintu masuk bertuliskan “Kematian” (Maut). Petugas pencabut nyawa, Malakul Maut sudah menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna. Anda adalah orang yang sukses menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah dengan baik ketika hidup di atas bumi Allah ini. Sebab itu Malakul Maut datang dengan penampilan yang sangat sopan, berpakaian putuh bersih dengan aroma harum kasturi. Sambil tersenyum ia mencabut nyawa dari badan Anda dengan sangat hati-hati sehingga nyaris tidak Anda rasakan. Ketika Anda menghembusakan nafas terakhir sambil mengucapkan لآ الــه الا اللــه (Tiada tuhan yang pantas disembah selain Allah), orang-orang di sekitar Anda akan melihat wajah Anda yang berseri-seri sambil tersenyum simpul. Anda bisa tersenyum karena mengetahui bahwa Anda adalah orang yang akan meraih The Great Success (Kesuksesan Tanpa Batas).
Suasana di sekeliling Anda tiba-tiba berubah menjadi isak tangis dan kesedihan yang mendalam diekspresikan oleh anak, istri, karib kerabat, sahabat, teman sejawat Anda yang sempat hadir menyaksikan peristiwa perpisahan sementara dengan Anda. Suasananya sangat kontras dengan ketika Anda memasuki fase kehidupan dunia, yakni ketika lahir sekian tahun yang lalu. Ketika itu, Anda yang berteriak menangis sejadi-jadinya, sedang orang-orang yang ada di sekitarnya malah tersenyum dan teretawa. Sekarang suasana jadi terbalik, giliran Anda yang tersenyum dan mereka yang menangis sejadi-jadinya. Anda telah melewati pintu masuk Alam Barzakh yang bernama Kematian (Maut) dengan cepat dan amat bahagia. Tempat penginapan sementara yang bernama Barzakh sudah sejak lama disiapkan untuk Anda dengan situasi dan kondisi nyaris seperti yang akan Anda dapatkan ketika kembali kepada Tuhan Pencipta di Akhirat nanti; ketika Anda meraih The Great Success, yakni Syurga.
Bagi Anda yang gagal menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah semasa mendapat jatah hidup di dunia, Izrail (Malakul Maut) telah datang kepada Anda dengan wajah yang marah, garang, hitam pekat dan berbau busuk. Ia telah memperlakukan Anda dengan sangat kasar sambil dibentak-bentak dan berkata : Wahai Hamba Allah, Inilah balasan awal dari kegagalanmu dalam menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, karena kesombongan diri, pembangkangan dan kedurhakaan pada Tuhan Pencipta. Ia telah pula mencabut nyawa Anda dengan kasar sekasar-kasarnya. Sulit untuk dibayangkan. Dengan melihat kondisi Anda yang sedang sekarat, gelisah, meregang nyawa, tenggorokan Anda mengeluarkan suara yang menakutkan orang di sekitar. Anda membolak balikan badan ke kiri dan ke kanan, serta mata yang terbelalak ketakutan. Wajah Anda mengekspresikan suasana sesungguhnya yang sedang Anda hadapi; ketakutan, kengerian, putus asa, namun Anda tidak bisa lari dari suasana itu. Begitulah seterusnya sambil nafas Anda turun naik mengeluarkan suara yang menyeramkan. Kondisi dan suasana serta tingkat kesulitan yang sudah Anda alami setimpal dengan tingkat kegagalan Anda menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah serta tingkat kedurhakaan Anda pada Tuhan Pencipta semasa Anda hidup di dunia. Sebab itu, sering kita melihat orang-orang seperti ini ada yang sekaratnya berjam-jam, dan bahkan berhari-hari.
Bagaimanapun sulitnya Anda menghadapi Sakratulmaut dan melewati pintu Kematian, namun Anda pasti sampai juga ke Alam Barzakh. Karena Anda mustahil bisa menghindar, apalagi kabur menjadi buron sebagai the most wanted seperti ketika Anda masih hidup di dunia. Dengan demikian, berakhirlah riwayat singkat Anda di dunia tanpa meninggalkan kesedihan, kerinduan dan kecintaan dari orang yang tadinya sangat baik dan akrab dengan Anda hanya karena kepentingan pribadi atau mengharapkan sesuap nasi dari Anda. Mungkin sebagian mereka ada yang merasa lega atas kepergian Anda, karena mereka tahu betul semasa di dunia Anda adalah koruptor kelas kakap, tukang tilap uang negara, pezina, pemabok, suka berbuat curang dalam melaksanakan proyek atau perdagangan. Atau mungkin Anda suka memberikan kesaksian palsu. Ijazahpun Anda palsukan untuk meraih kursi bupati, wali kota atau anggota legislatif liannya. Atau mungkin Anda tokoh pornografi dan pornoaksi, serta paling anti pada sistem dan aturan main Ilahi, Tuhan Pencipta Anda dan jagad raya.
Atau sebagai atasan yang suka menindas bawahan. Atau pengusaha yang suka menggusur tanah masyarakat dengan kekerasan, serta dibeli dengan harga yang jauh di bawah harga pasar, dengan menggunakan preman dan oknum aparat hanya untuk kepentingan bisnis pribadi atau bisnis Bos Anda. Atau mungkin Anda orang yang diberi Allah rezeki yang berkecukupan bahkan kaya raya namun menelantarkan anak yatim dan tidak peduli terhadap derita kemiskinan yang melanda mayoritas masyarakat. Atau Anda seorang pejabat legislatif yang dengan bangganya pergi pelesiran ke luar negeri dengan dalih studi banding sambil membawa istri dengan menggunakan uang rakyat begitu saja di tengah derita musibah (ujian) dari Tuhan Pencipta, dan kemiskinan yang melanda mayoritas konstituen yang memilih Anda ketika pemilu beberapa tahun. Atau Anda memakan uang rakyat dengan dalih lainnya seperti jatah pembelian mesin cuci, gaji ke 13, asuransi, dana untuk memperoleh aspirasi rakyat, dan apapunlah nama dan alasannya…
Atau Anda pejabat dan pegawai pemerintah yag suka mempersulit masyarakat mengurusi berbagai macam urusan dan keperluan mereka seperti, pajak, KTP, paspor dan keperluan lainnya. Anda sudah terbiasa memeras mereka dengan berbagai cara agar Anda memperoleh harta secara tidak halal, padahal Anda sudah digaji negara. Atau Anda seorang pejabat pajak yang menggelapkan tagihan pajak sesungguhnya dari masyarakat dan tidak menyetorkannya ke kas negara kecuali sebagiannya. Atau anda tekan pengusaha agar mereka terpaksa bernegosiasi dengan Anda, lalu dengan mudah Anda bisa memangkas jumlah pajak yang sebenarnya karena Anda menerima bayaran (sogokan) dari para wajib pajak itu. Atau Anda yang tidak mau membayar zakat, kendati sudah diundang-undangkan. Atau Anda sebagai pengacara yang jelas-jelas membela para pelaku kejahatan tindak pidana korupsi, atau pengusaha bajingan yang sering merugikan negara dan rakyat dengan memanfaatkan celah hukum dari hukum yang tidak berwibawa dan mudah dibolak-balikkan isi dan pasal-pasal karetnya. Anda dengan sukacita membagi-bagikan fee (baca : sogokan) kepada para penegak hukum seperti polisi, jaksa dan hakim yang bertugas. Hal itu Anda lakukan murni karena Anda mendapat bayaran yang besar dari para pelaku kejahatan itu, bukan sama sekali karena idealisme penegakan keadilan dan kebenaran.
Aatu Anda seorang menteri, asisten menteri atau siapa sajalah yang memiliki hubungan dengan menteri sehingga dengan mudah menjadi broker penjualan aset-aset negara yang menjadi miliki rakyat itu. Anda tidak peduli kerugian negara dan rakyat dari tindakan kejahatan seperti itu. Yang penting bagi Anda adalah meraup keuntungan besar yang menurut hawa nafsu Anda adalah halal karena masih dalam kategori FEE belaka.
Atau Anda broker-broker politik dan hukum yang bergentayangan di gedung-gedung Legislatif, Instansi Pemerintahan, Mahkamah Agung, Kejaksaan, Pengadilan dan hotel-hotel berbintang karena mengejar brokerage fee (baca : White Crime Fee) yang mempercepat Anda kaya, padahal Anda seorang pejabat negara, atau petinggi Partai Politik yang tidak berhak melakukan itu semua. Atau Anda seorang Jendral ABRI atau Jendral polisi yang menjadi backing pengusaha-pengusaha hitam di mana mereka tidak bisa hidup dan berbisnis kecuali bisnis haram atau dengan cara yang haram sehingga mereka dengan aman dan mudah berkeliaran tanpa tersentuh hukum sedikitpun. Atau Anda pemilik media cetak ataupun elektronik yang setiap saat menyebarkan kemungkaran, kemusysikan, khurafat, kebohongan, pornografi, pornoaksi, judi, penyakit sosial seperti ghibah (gosip), budaya hedonisme dan budaya merusak lainnya.
Atau Anda Presiden dan Pemimpin negara yang curang selama puluhan tahun mengurusi negara dan rakyat sehingga negara dan rakyat bangkrut sampai ke titik nadir yang paling bawah. Pada waktu yang sama, Anda, keluarga dan kroni-kroni hidup dalam kemewahan dan harta berlimpah…Atau Presiden yang merasa paling pintar dan pemimpin yang congkak tapi tidak becus mengurusi urusan rakyat sehingga beban hidup mereka semakin hari semakin menumpuk dan semakin berat… Aaach…. Siapa sajalah Anda, bagaimanapun kehebatan, kekuatan dan kedudukan Anda semasa di dunia, Malakul Maut tidak mempedulikan itu semua. Yang pasti, Anda sudah bertekuk lutut di hadapan bentakan dan hentakan prajurit Tuhan Pencipta yang bernama Izrail atau Malakul Maut. Ia hanya terfokus bagaimana ia mengakhiri jatah hidup Anda di dunia ini tepat pada waktunya dan dengan cara yang paling kasar dan menyakitkan.
Semua persoalan di atas sudah Anda lihat dan rasakan hasilnya. Orang-orang yang semasa di dunia berhasil menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, telah mendapat kemudahan dan sambutan yang begitu meriah dari malaikat yang bertugas ketika mereka menerima voucher Sakratulmaut dan memasuki pintu Barzakh bernama Kematian. Bagi orang-orang yang gagal, telah pula melihat dan merasakan hasil kegagalan mereka. Pertanyaan berikutnya ialah : Di manakah Anda menginap sekarang wahai orang yang sukses atau orang yang gagal? Anda sekarang berada di tempat penginapan ketiga yang bernama Alam Barzakh. Apakah Anda dikuburkan ke dalam tanah setelah melewati pintu Kematian atau tenggelam dalam laut atau menjadi debu karena hangus terbakar atau dibakar saudara atau teman Anda sendiri? Apakah Anda melewati pintu Kematian disebabkan gempa bumi, tsunami, atau disebabkan tabrakan dan narkoba? Apakah Anda melewatinya sendiri dengan bunuh diri atau dengan berjihad di jalan Allah atau di jalan Setan? Anda semuanya sekarang sedang berada pada penginapan sementara bernama Barzakh. Anda sudah tidak bisa lagi kembali ke dunia kendati sudah menyesali kekeliruan jalan hidup semasa di dunia.. Anda akan tinggal di sini sampai hari Kiamat tiba, yaitu hari kehancuran alam semesta dan pergantian alam baru bernama Akhirat. Begitulah ketetapan Tuhan Pencipta. Tidak mungkin lagi Anda membantah dan menjauh seperti ketika Anda melewati kehidupan dunia.
Pertanyaan berikutnya adalah : Berapa lama Anda tinggal di Alam Barzakh? Jawabannya ialah sampai hari kebangkitan, yakni hari saat semua manusia yang berada dalam kubur atau tidak dalam kubur dibangkitkan dan dihidupkan kembali untuk meneruskan perjalanan wisata berikutnya. Persisnya berapa lama Anda akan mendiami Alam Barzakh? Hanya Allah Tuhan Pencipta yang tahu, karena peristiwa Kiamat adalah salah satu rahasia-Nya dan tidak seorangpun di antara makhluk-Nya yang diberi ilmu tentang itu, kedati Nabi terakhir Muhammad Saw. terbukti ketika ditanya Jibril tentang kapan terjadinya hari Kiamat itu, Nabi menjawabnya dengan diplomatis: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. (Al-hadits)
Lalu, bagaimana situasi dan kondisi kehidupan Anda di Alam Barzakh itu? Fenomenanya dapat diketahui saat menerima voucher Sakratulmaut dan ketika melewati pintu Barzakh yang bernama “Kematian”. Jika Anda diperlkaukan dengan baik oleh malaikat petugas kematian, Malakul Maut ketika itu, berarti itu pertanda Ada bernasib baik dan beruntung. Jika perlakuan yang Anda dapatkan tidak baik, berarti Anda tidak akan beruntung dan akan mengalami berbagai persoalann besar, bukan hanya di Barzakh, tetapi juga akan berlanjut dalam perjalanan berikutnya. Mari renungkan informasi Tuhan Pencipta berikut ini :
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (100)
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia)(99) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (tidak akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan (100). (Q.S. Al-Mu’min (23) : 99-100)
Bila Anda sudah berada di Alam Barzakh, tidak ada lgi yang dapat membantu dan melindungi kecuali seperti yang dijelaskan Nabi Muhammad Saw. berikut ini.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Apabila manusia mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara; shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang mendoakannya. (Hadits Riwayat Muslim, No. 3087)

Al-‘Abid Al-Haramain, Fudhail bin Iyadh

Beliau bernama Abu Ali Al-Fudhail bin Iyadh bin Mas’ud bin Bisyr At-Tamimi Al-Yarbu’i. Ulama yang senantiasa begitu akrab dengan Masjidil Haram ini dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang begitu menyentuh hati. Matanya memancarkan cahaya keteduhan dari kedekatannya kepada Allah swt. Ulama yang seangkatan masa hidupnya dengan Imam Malik, Sufyan bin ‘Uyainah, dan Abdullah bin Al-Mubarak ini lahir di Samarkand pada sekitar tahun 105 Hijriyah dan tumbuh dewasa di kota Abyurd, antara daerah Sarkhas dan Nasa. Setelah belajar hadits di Kufah, beliau menetap di Makkah. Abu Ali, begitu panggilan akrab Fudhail bin Iyadh, selalu akrab dengan lingkungan Masjidil Haram di Makah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masyarakat sezamannya yang ingin mendapatkan nasihat dan ilmu hadits dari beliau tidak begitu sulit mencari keberadaan beliau. Di dua tempat itulah beliau selalu berada. Ciri khas lain dari Fudhail adalah wajahnya yang menampakkan seperti bekas menangis karena kesedihan yang teramat dalam. Fudhail bin Iyadh seperti digambarkan oleh Abdullah bin Al-Mubarak, “Jika aku melihat Al-Fudhail, muncul rasa sedih dalam diriku. Kesedihan yang tiba-tiba kurasakan begitu lain dari yang lain. Aku tiba-tiba seperti benci terhadap diriku sendiri. Maka saat itu juga, aku tidak bisa lagi membendung isak tangisku.” Apabila Al-Fudhail menyebut nama Allah, atau ada seseorang yang menyebutkannya nama Allah, atau mendengar ayat-ayat suci Alquran dibacakan seseorang, maka akan terlihat perubahan wajahnya yang tiba-tiba menampakkan kesedihan. Air matanya langsung berlinang, sehingga membuat orang-orang di sekitarnya menjadi terharu. Sosok Fudhail memberikan sebuah cerminan tentang kelembutan dan kejernihan hati seseorang yang terus terpoles dengan kekhusyukan zikrullah. Hatinya begitu sensisitif dengan alunan tilawah Quran dan kekhusyukan ibadah. Tak ada respon lain dalam dirinya kecuali isak tangis yang tak lagi tertahan. Seorang ulama yang bernama Ishaq bin Ibrahim Ath-Thabari pernah menuturkan. “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih memperlihatkan rasa takutnya kepada Allah dan tidak berharap sesuatu kepada manusia, selain Al-Fudhail. Ketika beliau membaca Alquran, dibacanya firman Allah itu dengan lambat, syahdu, dan begitu menyentuh hati. Seolah, beliau sedang berbicara dengan seseorang. Ketika beliau membaca ayat-ayat tentang surga, beliau baca ayat itu berulang-ulang, seraya memohon doa kepada Allah untuk bisa mendapatkannya.” Seseorang pernah berkunjung kepada Al-Fudhail untuk mendapatkan nasihat. Beliau pun mengungkapkan, “Kosongkan hatimu dari yang lain kecuali rasa takut dan tangismu kepada Allah swt. Jika keduanya sudah bersarang di hatimu, maka takut dan tangis itu akan membentengimu dari melakukan maksiat dan menjauhkanmu dari api neraka.” “Jika kamu merasa begitu berat untuk menunaikan qiyamul lail dan berpuasa di siang hari, maka ketahuilah, sesungguhnya dirimu telah terbelenggu oleh dosa dan maksiat yang kamu perbuat.” Nasihat lain yang pernah beliau sampaikan adalah Tidak perlu dikhawatirkan seseorang jika telah berkumpul tiga hal dalam dirinya. Ia bukan ahli bid’ah, tidak mengumpat dan mencela ulama salaf, dan terakhir, tidak bersekutu dengan penguasa. Jika malam mulai datang, Al-Fudhail bin Iyadh biasa menggelar sejadahnya untuk menunaikan qiyamul lail. Ia terus dalam keadaan shalat, hingga rasa kantuk yang tak tertahankan. Ia pun berbaring sebentar di atas sajadah itu, untuk kemudian kembali shalat. Ketika lagi-lagi datang kantuk yang tak tertahankan, ia kembali berbaring sebentar. Kemudian, ia pun kembali dalam keadaan shalat. Begitulah seterusnya, hingga datang waktu Subuh. Ulama yang wafat di Makkah pada tahun 186 Hijriyah ini pernah menyampaikan sebuah nasihat yang begitu dalam. ”Manusia paling berdusta adalah mereka yang mengulangi perbuatan dosa yang pernah dilakukannya. Manusia paling bodoh adalah mereka yang menunjukkan amal kebaikannya. Manusia yang paling dekat dengan Allah adalah mereka yang paling takut kepada-Nya. Manusia tidak akan sempurna sehingga agamanya mampu mengalahkan nafsunya. Dan, manusia tidak akan binasa sehingga nafsunya mengalahkan agamanya.”  sumber: Min A’lam As-Salaf, karya Syaikh Ahmad Farid.